Wednesday, October 19, 2016

Menjadi Seorang City Planner, Why Not?

          
           Menjadi seorang perencana sebuah kota atau ‘kerennya’ disebut city planner, tidak dapat langsung dicapai hanya dengan bermain SimCity, tetapi seorang city planner diantaranya harus mengetahui seluk beluk masyarakat dan berinteraksi langsung dengan masyarakat, bukan hanya dengan menguasai SimCity. Maka dari itu, seorang city planner dituntut untuk dapat berkomunikasi dengan baik kepada masyarakat. 
          Komunikasi menurut Rogers & D. Lawrence Kincaid dalam buku mereka yaitu; “Communication networks: toward a new paradigm for research” memaparkan bahwa komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam. Komunikasi ini sangat penting dikuasai oleh seorang city planner karena komunikasi berguna sebagai bentuk untuk memaparkan arah ke depan suatu perencanaan wilayah kepada masyarakat di sekitarnya. Untuk memaparkan suatu perencanaan kepada masyarakat, city planner harus memiliki peta sebuah perencanaan. 
          Peta, sebagaimana dipaparkan oleh Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, adalah tempat penyimpanan dan penyajian data – data kondisi lingkungan, dan juga merupakan sebuah sumber informasi bagi masyarakat untuk merencanakan dan mengambil keputusan dalam tahap pembangunan. Sumber informasi dalam bentuk peta inilah sangat penting bagi city planner untuk mengetahui potensi dari kondisi lingkungan yang ada dalam daerah yang direncanakan. Potensi tersebut kemudian dapat dijadikan suatu acuan untuk merencanakan pembangunan. Peta sangat bermacam macam. Diantaranya adalah:
    
1. Peta Topografi
              
Adalah peta yang menggambarkan tinggi atau rendahnya suatu permukaan bumi









Gambar 1 Peta Topografi Gunung Leuser


2. Peta Kartografi
Yaitu peta yang menggambarkan sebagian permukaan bumi. Peta dalam bentuk kartografi biasanya digunakan oleh pelaut terdahulu. Contohnya peta yang menggambarkan keseluruhan bagian suatu negara


Gambar 2 Peta Indonesia


3. Peta Wilayah atau Korografi

Yaitu peta yang menggambarkan suatu wilayah kota/kabupaten/provinsi. Di dalam peta ini terdapat jalan, point of interest, sungai, dll. Biasanya peta ini digunakan sebagai peta pariwisata.





Gambar 3 Peta Kota Palembang


4. Peta Dunia
Adalah peta yang digunakan untuk menggambarkan seluruh permukaan bumi berikut nama negaranya.







Gambar 4 Peta Dunia


          Ada suatu jenis peta yang dinamakan peta khusus atau peta tematik. Peta khusus ada dibuat untuk melihat curah hujan di suatu daerah, untuk mengetahui persebaran penduduk, untuk mengetahui persebaran tambang di suatu wilayah, dll.

Gambar 5 Peta Persebaran Tambang di Indonesia



          Berdasarkan skalanya, peta terbagi menjadi 5 yaitu :

1. Peta skala sangat besar atau peta teknik : berskala 1:100 sampai 1: 5000

2. Peta skala besar : berskala 1: 5000 sampai 1: 250.000
3. Peta skala sedang : berskala 1: 250.000 sampai 1: 500.000
4. Peta skala kecil : berskala 1: 500.000 sampai 1: 1.000.000
5. Peta skala sangat kecil atau peta geografis : berskala >1: 1.000.000. 

         Setelah memperhatikan gambar macam-macam peta di atas, ternyata terdapat unsur-unsur penting yang harus ada di dalam peta. Unsur-unsur tersebut diantaranya adalah :
1. Judul Peta : Menunjukkan nama suatu daerah yang tergambar dalam peta
2. Legenda : Adalah keterangan dari icon yang ada di dalam peta.
3. Simbol : Yaitu icon yang ada dalam peta, seperti icon pesawat untuk menunjukkan adanya bandar udara, icon kotak untuk menunjukkan ibu kota suatu daerah
4. Arah mata angin : Sangat diperlukan untuk memudahkan posisi pembacaan peta
5. Skala : Berupa angka yang menunjukkan perbandingan antara jarak peta dengan jarak yang sebenarnya di suatu daerah.
6. Lettering : Adalah penulisan yang ada di dalam peta
7. Inset : Merupakan peta kecil yang biasanya ada di sebelah kiri atau kanan bawah peta. Inset berfungsi untuk menunjukkan posisi yang dipetakan dalam peta skala yang lebih kecil lagi
8. Garis Astronomis : Yaitu garis lintang dan garis bujur yang ada di dalam peta
9. Sumber dan Tahun Pembuatan Peta : Menunjukkan dari mana sumber suatu peta tersebut dan kapan peta tersebut dibuat. Tahun pembuatan sangat diperlukan karena setiap tahunnya kondisi di lapangan akan selalu berubah-ubah dengan yang digambarkan di peta.

       Kesemua unsur-unsur penting di atas ada di dalam produk-produk perencanaan wilayah dan kota di Indonesia. Bersumber dari Permendagri No. 28 Tahun 2008 tentang Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah, Pada pasal 1 disebutkan berbagai macam produk-produk perencanaan wilayah dan kota :
1. RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) 
    Adalah perencanaan tata ruang dalam ruang lingkup Provinsi atau Kabupaten/Kota
2. RRTR (Rencana Rinci Tata Ruang)
   Adalah Rencana Tata Ruang Secara terperinci kawasan strategis provinsi, dan kabupaten/kota.
3. RTRWN (Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional)
       Adalah  perencanaan  tata  ruang dalam ruang  lingkup Nasional  dan di dalam batas zona ekonomi eksklusif.
4. RTR Pulau/Kepulauan
       Adalah hasil perencanaan tata ruang pada wilayah pulau/kepulauan yang terbentuk dari kesatuan wilayah geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang batas-batasnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan/atau aspek fungsionalnya.
5. RTDR (Rencana Detail Tata Ruang)
   Adalah rencana tata ruang dalam ruang lingkup Kabupaten/Kota yang menggambarkan secara detail arsiran zonasi pemanfaatan ruang, struktur dan pola ruang, sistem sarana dan prasarana, dan sebagainya.  

         Namun, tidak semua masyarakat mengerti dan memahami peta yang dibuat. Sebuah komunikasi perencanaan tidak dapat berjalan dengan mulus tanpa adanya penerangan dalam bentuk peta. Begitu pun sebaliknya. Masyarakat yang hanya diperlihatkan peta tanpa adanya komunikasi dari seorang city planner membuat masyarakat bingung. Untuk itu, seorang city planner haruslah kreatif dalam memaparkan perencanaannya. Kreativitas seorang city planner untuk menjelaskan maksud perencanaannya dapat dituangkan dalam media-media yang informatif. Contohnya :
1. Presentasi dalam bentuk Power Point / Keynote
         Presentasi adalah salah satu penggabungan dari media komunikasi dan media peta. City planner dapat mempresentasikan perencanaannya kepada masyarakat dengan komunikasi yang baik serta terdapat peta untuk memperjelas perencanaannya.
2. Poster
    Poster berisi informasi beserta penjelasannya secara singkat mengenai perencanaan. Dalam poster terdapat gambar visualisasi untuk mendukung penyampaiannya kepada masyarakat
3. Maket
        Maket adalah bentuk rupa dari perencanaan yang akan dibangun. Maket lebih mudah dimengerti oleh masyarakat karena masyarakat dapat melihat bentuk rupa tiga dimensi rencana suatu daerah.

        Semua perencanaan di atas membutuhkan perangkat lunak untuk menunjang komunikasi visual dalam perencanaan. Diantaranya adalah :
1. AutoCAD
AutoCAD digunakan untuk merancang suatu bangunan wilayah dengan bentuk tiga dimensi dan dalam cakupan wilayah yang luas.







Gambar 6 Hasil Rancangan AutoCAD


2. ArcGIS
ArcGIS digunakan untuk digitasi peta baik peta umum maupun peta tematik. 











Gambar 7 Digitasi Peta Dalam ArcGIS


3. Google SketchUp

Berbeda dengan AutoCAD, Google SketchUp digunakan untuk merancang suatu bangunan wilayah dengan bentuk tiga dimensi dan dalam cakupan wilayah yang sangat kecil atau hanya merancang satu bangunan saja.



Gambar 8 Perancangan Dalam Google Sketchup


4. Google Earth
Google Earth sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan pemetaan. Google Earth berfungsi untuk melihat kondisi di lapangan melalui gambar satelit, menentukan koordinat, menentukan lokasi pemetaan, dan sebagainya. Google Earth mempunyai keterkaitan dengan kegiatan digitasi dalam ArcGIS.



Gambar 9 Tampilan Antarmuka Google Earth


5. CorelDRAW
CorelDRAW digunakan untuk mendukung penyampaian media informatif seperti pembuatan poster, pembuatan statistika, dan sebagainya.







Gambar 10 Pembuatan Poster Dalam CorelDRAW



Daftar Pustaka :

Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional.2005."Membangun Negeri Melalui               Survei & Pemetaan".Jakarta: Buku Ilmiah Populer

Republik Indonesia.2008."Permendagri No. 28 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Evaluasi           Rancangan Peraturan Daerah".Sekretariat Kementrian Dalam Negeri.Jakarta

Rogers, Everett M., D. Lawrence Kincaid.1981."Communication Networks: Toward a                 New Paradigm for Research".Chicago: The University of Chicago Press


Sumber :

http://ghozaliq.com/macam-macam-peta/
http://www.pelajaran.click/2015/10/pengertian-peta-dan-unsur-unsur-peta.html




No comments:

Post a Comment